Langsung ke konten utama

Referensi Platform Kosmetik Halal

Sekitar tahun 2011, Wardah sebagai pionir kosmetik halal membuat gebrakan besar dengan meluncurkan produk-produk kosmetik berkualitas tinggi dan sudah bersertifikat halal.

Hal ini membuat orang-orang menjadi penasaran dan berkeinginan untuk mencobanya, terutama dari kalangan perempuan. Fenomena ini dikenal dengan fenomena hijrah 1.0.

Orang-orang yang awalnya tidak terlalu peduli dengan kehalalan kosmetik, mulai sadar akan pentingnya memilih produk yang bersertifikat halal. Dikhawatirkan terdapat kandungan yang haram di dalamnya, seperti najis.

Semakin ke sini, gerakan hijrah semakin masif. Preferensi masyarakat muslim, terutama generasi mudanya, semakin membuat permintaan akan produk halal cenderung semakin meningkat setiap tahunnya.

Sebagai inter-connected society, tentu kita tidak ingin ketinggalan mengikuti perkembangan zaman, terutama dalam mencari informasi tentang kehalalan produk, salah satunya produk kosmetik.

Berikut referensi platform edukasi kosmetik halal yang bisa dijadikan salah satu rujukan untuk mencari produk kosmetik yang aman dan halal.

1. Halskin

Halskin cukup rutin memberikan edukasi tentang kosmetik halal, terutama hal-hal yang sering dipertanyakan, seperti kebolehan penggunaan kosmetik sebelum berwudhu, bahan-bahan yang terdapat titik kritis kehalalannya hingga tips-tips untuk menjaga kulit agar tetap bersih dan sehat.

Halskin membawakan kontennya secara ringan namun tetap tepat sasaran. Menurut kami, bahasa yang digunakan pun cukup bisa dipahami oleh kebanyakan orang.

Halskin aktif mengedukasi halal cosmetics melalui platform Instagram. Nama akunnya adalah @halskin. Silakan dicek ya!

2. Kinan's Review

Mungkin ini salah satu platform yang cukup terkenal baik di Instagram maupun di komunitas blog. Namun, mungkin masih terbatas pada niche kalangan beauty enthusiast.

Platform Kinan's Review berasal dari nama pendirinya, yaitu mbak Kinan. Beliau merupakan seorang muslim-friendly skincare enthusiast.

Beliau memiliki pendirian, bahwa produk kosmetik tidak harus bersertifikat halal, namun kita tetap harus memahami kandungan yang ada di dalamnya sebelum membeli produk kosmetik.

Mbak Kinan juga cukup aktif melakukan review terhadap produk kosmetik yang muslim-friendly, baik yang sudah bersertifikat halal maupun belum.

Awalnya, mbak Kinan aktif melakukan review produk kosmetik melalui blog pribadinya, yaitu kinansreview.com. Semakin ke sini, ia mulai expand pengaruhnya di Instagram, sehingga kebermanfaatan untuk mengedukasi kosmetik halalnya menjadi lebih besar. Akun Instagram-nya adalah @kinans.review.

3. Pakai Skincare Lokal

Platform ini masih terhitung baru, namun sudah cukup banyak konten-kontennya yang bisa dijadikan rujukan dalam memilih konten tentang kosmetik halal. Selain itu, Pakai Skincare Lokal juga menjadi platform yang memprioritaskan produk kosmetik lokal dan halal untuk dipromosikan.

Selengkapnya, Pakai Skincare Lokal bisa dikunjungi di akun Instagram-nya yaitu @pakaiskincarelokal.

Komentar

  1. aku biasanya liat channel dr Ricard Lee klo mau pastiin soalnya beliau gamblang banget jelasninnya
    tapi beberapa platform ini boleh dicoba untuk memastikan lagi kehalalannya
    terima kasih sharingnya mas
    salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, beliau memang ahli di bidangnya dan aktif mengingatkan tentang skincare abal-abal dan berbahaya. Sangat layak dijadikan rujukan.

      Sama-sama, semoga bermanfaat ya kak. Salam kenal juga kak :)

      Hapus
  2. Terima kasih infonyaaa, jujur masih suka kesulitan cari platform buat ngecek kehalalan suatu kosmetik:"

    BalasHapus
  3. Nich bro... kosmetik halal kudu banget kita tau. Jangan sampe, malah ada kandungan yg haram nya yg kira pakek

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apakah Skincare Termasuk Nafkah?

Artikel ini merupakan rangkuman dari ceramah Ustadz Oni Sahroni pada sesi Live IG yang diadakan pada bulan November, 2021. Ustad Ini Sahroni merupakan pakar fiqh muamalah dengan track record yang sangat luar biasa. Selengkapnya tentang beliau, bisa di-searching di Google. Disclaimer: Dalam hal ini, Tim Halal Gentle Care bukanlah Ulama Mufti yang memiliki hak untuk memberikan fatwa. Kami hanya mencatat dan membagikannya kepada teman-teman, melalui artikel ini. Dalam kehidupan rumah tangga. Ternyata skincare istri bisa menjadi salah satu kebutuhan yang menjadi tanggungjawab suami. Skincare harus dipenuhi suami, dalam kondisi: 1. Digunakan Istri untuk Kebutuhan yang Halal. Karena tampil menarik di depan suami bagian dari adab setiap istri untuk menjaga afaf (harga diri) suami dan mengokohkan mawaddah (kecintaan) di antara keduanya. Sebaiknya, ketika skincare digunakan untuk tujuan yang tidak halal seperti tabarruj (berpenampilan berlebih-lebihan) di depan publik, baik di offlin

Kahf, "Produk Wardah" untuk Pria

Beberapa bulan yang lalu, PT Paragon Technology and Innovation meluncurkan brand produk perawatan khusus untuk pria, namanya adalah Kahf. Perusahaan yang terkenal dengan produk Wardah ini, sebelumnya sudah terkenal sebagai produsen kosmetik halal terlengkap untuk kalangan wanita. Kahf lahir karena perawatan tubuh yang bisa merepresentasikan kebutuhan pria yang saat ini ternyata mulai banyak dicari masyarakat. Nama Kahf berasal dari sebuah surat di dalam Al-Quran yakni Al-Kahfi. Filosofi dari brand ini juga terkandung di dalam cerita yang disampaikan dalam surat tersebut. Kahf ini lahir terinspirasi dari Surat Al-Kahfi, yang mana ada sekelompok pemuda yang masuk ke gua karena disatukan oleh keimanan dan kepercayaan, artinya Kahf ingin jalan bersama-sama dengan orang yang berbeda-beda. Kahf mengeluarkan beberapa produk yang terdiri dari lima kategori. Produk-produk Kahf tersebut semuanya sudah bersertifikat halal di antaranya non-comedogenic dan non-acnegenic serta sudah teruji s

Apakah Sunscreen Harus Dibersihkan Dulu Sebelum Wudhu?

Cara kerja sunscreen adalah membentuk lapisan pelindung pada bagian permukaan kulit untuk menghalangi sinar ultraviolet dari matahari yang mengenai kulit. Oleh karena itu, jika sunscreen yang digunakan telah dibilas dengan air pun masih ada bekas warna atau ada lapisan yang menghalangi air untuk mengenai kulit, maka perlu untuk dibersihkan terlebih dahulu. Ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai kosmetik waterproof, dalam hal ini termasuk di dalamnya adalah sunscreen. Menurut Syekh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz: "Jika make up membentuk lapisan yang menghalangi sampainya air ke kulit, maka harus dihilangkan. Jika tidak terdapat lapisan, hanya sebatas warna dan tidak memiliki ketebalan, maka tidak harus dihilangkan." Sedangkan menurut sebagian Ulama Madzhab Syafi'i: "Make up harus terhapus sampai jika dibasuh dengan air, airnya bening. Jika dibasuh dengan air, airnya belum bening dan masih berwarna, maka make up harus dihapus lagi. Baru wudhunya sah.&q